Jasa Studi Kelayakan Pendirian Sekolah
Sekolah merupakan lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nama-nama untuk sekolah ini bervariasi menurut negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. Selain sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah bagi anak-anak (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.
Berdasarkan Education Index yang dikeluarkan oleh Human Development Reports, pada 2017, Indonesia ada di posisi ketujuh di ASEAN dengan skor 0,622. Skor tertinggi diraih Singapura, yaitu sebesar 0,832. Peringkat kedua ditempati oleh Malaysia (0,719) dan disusul oleh Brunei Darussalam (0,704). Pada posisi keempat ada Thailand dan Filipina, keduanya sama-sama memiliki skor 0,66.
Jumlah Sekolah di Indonesia Per Tahun 2017/2018 dimana jumlah sekolah negeri lebih banyak dari sekolah swasta. Kenaikan jumlah sekolah di indonesia setiap tahunnya sebesar 5%. Jumlah sekolah negeri di indonesia tahun 2017/2018 sebanyak 161.996 dan Jumlah sekolah swasta 39.258.
Sementara jumlah murid di Indonesia Per Tahun 2017/2018 dengan kenaikan 5% setiap tahunnya. Jumlah murid sekolah negeri di indonesia tahun 2017/2018 sebanyak 35.570.690 siswa dan jumlah murid sekolah swasta sebanyak 10.542.684 siswa.
Jumlah penduduk yang banyak ini sangat berpengaruh dengan tingkat pendidikan. Di Indonesia, semua penduduk wajib mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, enam tahun di sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan tiga tahun di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah. Di daerah dengan jumlah penduduk yang banyak, secara otomatis tingkat pendidikannya pun setara. Namun di daerah yang memiliki tingkat penduduk yang lebih sedikit, tingkat pendidikannya kurang terpantau. Jumlah penduduk yang tersebar di banyak pulau tidak sebanding dengan tingkat pendidikan. Banyak penduduk yang diluar Pulau Jawa tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan di daerah Pulau Jawa pun masih ada yang belum mendapatkan haknya sebagai penduduk Indonesia. Hal tersebut ditinjau dari fasilitas pendidikannya seperti gedung atau tempat memperoleh pendidikan. Disamping itu jarak rumah dengan sekolah pun menjadi faktor lain yang menyebabkan ketertinggalan pendidikan di luar Jawa.
Dengan melihat peluang tersebut banyak pebisnis yang tergiur untuk terjun di bisnis pendirian sekolah di indonesia. Dalam pendirian sekolah diperlukan suatu perencanaan yang dinamakan Jasa Studi Kelayakan Pendirian Sekolah yang akan membahas lebih dalam tentang pendirian sekolah tersebut. Jasa Studi Kelayakan Pendirian Sekolah digunakan untuk menilai layak atau tidaknya pendirian sekolah. Jasa Studi Kelayakan Pendirian Sekolah akan mengkaji dari berbagai aspek yang berhubungan dengan pendirian sekolah.
Aspek – aspek Studi Kelayakan Pendirian Sekolah
Aspek umum dengan melakukan analisa untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, jenis bidang usaha, dan pemilik perusahaan. Aspek pasar akan menganalisa pasar untuk mengetahui keadaan secara makro dan menganalisa pesaing. Analisis ini dilakukan dengan melihat potensi permintaan. Pada aspek organisasi dan manajemen, hal yang dikaji adalah manajemen operasional dan karyawan pengelola Sekolah tersebut. Dalam Aspek keuangan akan menganalisa dari nilai investasi, biaya, sampai laba rugi. Dalam aspek ini juga akan dihitung besarnya Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV).